Khutbah Jumat Tentang Kekuatan Doa

<Khutbah Jumat Tentang Kekuatan Doa>Alhamdulillah, kita bersyukur ke khadirat Allah SWT. yang mana atas rahmat dan izin-Nya jualah, sehingga dapatlah pada hari ini, kembali kita bersama-sama berhimpun di majelis Jum’at yang mulia ini, guna melaksanakan serangkaian ibadah Jum’at di masjid yang suci dan mulia ini.

Ma’asyiral Muslimin Sidang Jum’at Rahimakumullah!

Seorang Arab dusun datang menghadap Rasulullah SAW. Ia bertanya tentang Tuhan. Pertanyaannya, “Muhammad, Tuhan itu jauh atau dekat? Apabila Tuhan itu jauh, maka akan saya panggil Dia dengan suara keras! Tetapi, apabila Tuhan itu dekat, maka akan saya panggil Dia dengan suara pelan saja”.

Mendengar pertanyaan ini, kaum Muslimin sekalian, Rasulullah SAW tidak langsung memberikan jawaban. Kenapa? Karena apabila dijawab oleh Rasulullah bahwa Tuhan itu dekat, maka tentu seorang Arab dusun ini akan balik bertanya dan memberikan sanggahan, “Kok, tidak kelihatan” katanya. Atau apabila dijawab oleh Rasulullah bahwa Tuhan itu jauh, barangkali lantaran jauh ini, ada suatu kecenderungan dari seorang Arab dusun ini untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ketentuan hukum agama, karena memang taraf berpikir atau tingkat intelektualitas seorang Arab dusun ini dibilang sangat rendah, sehingga tidak mampu menangkap atau memahami apa yang dimaksudkan oleh Rasulullah SAW. jika sekiranya beliau memberikan jawaban.
http://aang-zaeni.blogspot.com/2017/03/khutbah-jumat-tentang-kekuatan-doa.html

Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Terhadap peristiwa ini, dialog antara seorang Arab dusun dengan Rasulullah SAW ternyata Allah tidak tinggal diam. Allah SWT tidak tega membiarkan RasulNya dalam keadaan ragu, dalam keadaan bimbang. Sehingga Dia sendirilah yang memberikan jawaban atas pertanyaan seorang Arab dusun ini, yang jawaban tersebut sampai hari ini masih tersimpan rapi didalam Al-Qur’anul karim pada Surah Al-Baqarah ayat 186, yang berbunyi :

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ 

“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang Aku. Jawab olehmu, sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku akan selalu memenuhi harapan dan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku, dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.

Bahkan di dalam sebuah hadits riwayat imam Bukhari disebutkan: “Jika seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta, dan jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya sedepa, dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan kaki, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari”.
 

Hadirin, Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Dari jawaban ini, jawaban atas pertanyaan seorang Arab dusun terhadap Rasulullah SAW yang kemudian dijawab oleh Allah melalui firman-Nya, dan diperkuat oleh hadits Rasulullah SAW nampaknya terdapat suatu anjuran yang nadanya menantang kita, maunsia, agar kita selalu memohon dan memohon kepada Allah SWT dalam bentuk doa.

Allah memang Maha Tahu apa yang digetarkan oleh batin kita. Allah Maha Tahu apa yang kita inginkan, apa yang kita hajatkan, namun Allah minta agar semua yang digetarkan oleh batin kita, semua yang kita inginkan, yang kita hajatkan tersebut kita ungkapkan, kita wujudkan dalam bentuk doa.

Janganlah ada terlintas dalam pikiran kita perasaan malu untuk berdoa kepa-da Allah SWT Tidak perlu malu. Karena Allah justeru sangat suka kepada hamba-Nya yang suka dan banyak berdoa, dan Allah malah benci kepada hamba-Nya yang malas berdoa. “Mintalah kepada-Ku, mintalah kepada-Ku, kata Allah, niscaya akan Aku penuhi permintaanmu”.

Muslimin Rahimakumullah.

Berdoa merupakan bagian terpenting dalam ajaran Islam, sehingga dalam bentuk-bentuk kegiatan ritual keagamaan kedudukan dan fungsi doa menempati urutan yang teratas, bahkan dinyatakan :

“Doa itulah ibadah”.
“Doa itu otaknya ibadah”.
“Doa itu senjata orang yang beriman, tiang tonggak agama, sinar cahaya langit dan bumi”.

Mengingat betapa pentingnya doa tersebut, maka setiap bentuk-bentuk ibadah dalam Islam selalu terdapat di dalamnya unsur doa. Seperti shalat umpamanya, banyak sekali di dalamnya unsur doa. Demikian juga dengan bentuk-bentuk ibadah lainnya, seperti puasa, zakat, haji dan bahkan setiap aktivitas kehidupan kita sehari-hari, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kita senantiasa dituntun dengan doa demi doa. 


Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Rasulullah SAW walaupun beliau berpredikat sebagai rasul pilihan yang senantiasa mendapat ma’unnah, pertolongan Allah dan dilengkapi dengan berbagai mu’jizat atau keistimewaan yang luar biasa disamping adanya jaminan dari Allah SWT bahwa beliau terhindar dari dosa dan kesalahan, namun ternyata kehidupan beliau senantiasa dihiasi oleh doa demi doa, permohonan demi permohonan kepada Allah SWT Apatah lagi seperti kita yang banyak memiliki kedhaifan. Kita sering berbuat dosa dan kesalahan. Maka sudah sepantasnyalah apabila kita senantiasa memperbanyak doa dan permohonan kita kepada Allah SWT Apalagi didalam kehidupan yang serba modern dan konfleks ini, maka kehadiran doa berikut fungsinya, benar-benar membantu dalam kehidupan kita.

Dengan banyak berdoa, dalam artian menyadari sepenuhnya akan kelemahan diri dan ketidak berdayaan di hadapan Allah SWT sembari mengharapkan pertolongan-Nya, insyaAllah pikiran kita akan menjadi tenang, jiwa kita akan menjadi tenteram, yang pada gilirannya nanti insyaAllah segala problema hidup dan kehidupan yang kita alami dapat kita atas dengan baik, karena kita yakin akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Karena kita yakin akan keMaharahmanan dan keMaharahiman Allah SWT. Dan kita yakin pula bahwa bagaimanapun rumitnya suatu masalah, pasti terdapat jalan keluarnya. Tak ada persoalan hidup dan kehidupan yang tak dapat diatasi. Bukankah pepatah telah mengatakan, Banyak jalan menuju Roma. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan.

Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Ingatlah bahwa berdoa adalah dalam rangka menjalankan perintah Allah, karena Dialah yang memerintahkan kita untuk berdoa. Orang yang angkuh dan sombong sajalah yang tak mau berdoa. Segala usaha dan aktivitas yang dilakukan tanpa berdoa, maka usaha dan aktivitasnya akan menjadi rapuh. Sebaliknya, berdoa saja tanpa berusaha, ibarat roh tanpa jasad. Oleh karena itu, berusahalah dan berdoalah, Ora et Labora. Ketahuilah, doa sesungguhnya mempunyai kekuatan dan keajaiban tersendiri yang bersifat abstrak, dan pada saat-saat tertentu, doa dapat berperan lebih jauh dan lebih besar dari amalan-amalan yang nyata.

Akhirnya, marilah kita tingkatkan munajat kita kepada Allah SWT. Dan seiring dengan itu kita tingkatkan pula kegiatan-kegiatan ibadah kepada Allah, kegiatan-kegiatan amal shaleh, sehingga apa yang kita harapkan, apa yang kita inginkan dan apa yang menjadi doa dan permohonan  kita, kiranya dapat diijabah oleh Allah SWT. Amin ya Rabbal ‘alamin.

Subscribe to receive free email updates: