<Materi Khutbah Jumat Tentang Iman Dan Amal Shaleh>Alhamdulillah, kita bersyukur ke khadirat Allah SWT. yang dengan izin-Nya jualah, sehingga dapatlah kita pada siang ini, kembali menunaikan fardhu Jum’at, sebagai salah satu wujud nyata dari taqwa kita kepada Allah SWT.
Ma'aasyiral Muslimin Rahimakumullah!
Pada suatu hari,penduduk Madinah dikejutkan oleh kedatangan serombongan kafilah yang membawa bermacam-macam barang dagangan yang datang dari negeri Syam. “Bunyi apakah itu?”, Siti Aisyah bertanya kepada orang-orang yang berada di dekatnya.“Itu adalah bunyi derap langkah unta kepunyaan Abdurrahman bin Auf”, salah seorang diantara mereka memberikan jawaban. “Berapa jumlahnya?, kedengarannya banyak sekali”, tanya Siti Aisyah selanjutnya. “Banyaknya kurang lebih 700 ekor. Unta tersebut membawa bermacam-macam barang daganganyang didatangkan dari negeri Syam”, yang lain memberikan penjelasan. “Kalau begitu”, kata Siti Aisyah, “benarlah apa yang pernah dikatakanoleh Rasulullah, bahwa Abdurrahman bin Auf akan masuk Sorga dengan merangkak”.
Rupanya, apa yang dikatakan oleh Siti Aisyah ini sampai juga ke telinga Abdurrahman bin Auf, sehingga ia pun segera menemui isteri Rasulullah ini untuk memastikan berita tentang dirinya tersebut. Siti Aisyah pun kemudian menceritakan kembali apa yang didengarnya dari Rasulullah tentang nasib Abdurrahman bin Auf di akhirat kelak. Tak ayal lagi, maka gemetarlah sekujur tubuh Abdurrahman bin Auf. Dadanya terasa sesak dan raut mukanya nampak pucat. Dengan serta merta ia pun kemudian istighfar, dan berkata, “Wahai Siti Aisyah, aku bersaksi di hadapanmu, ketahuilah bahwa, kafilahku yang baru datang ini, yang membawa sejumlah barang dagangan di atas 700 ekor unta, semuanya aku infaqkan untuk kepentingan agama Allah, agama Islam yang tercinta ini”.
Demikian hadirin sekalian, sikap seorang Muslim terhadap agamanya. Karena imannya yang begitu tinggi dan semata-mata hanya mengharap keridhaan Allah SWT. ia tidak segan-segan mengorbankan hartanya, demi kepentingan Islam. Sikap seperti inilah yang kebanyakan dimiliki oleh para sahabat dan pengikut Rasulullah ketika itu.
Baca Juga>Berlomba-lomba dalam Berbuat Kebaikan
Ma'aasyiral Muslimin Rahimakumullah.
Iman adalah bagian yang paling esensial dalam ajaran Islam. Bahkan kesempurnaan iman merupakan barometer kesempurnaan beragama. Abul A’la Al-Maududi, seorang pemikir Islam menerangkan bahwa, “Hubungan antara iman dengan Islam, laksana pohon dengan urat/akarnya.Tidak mungkin pohon bisa tumbuh dan berkembang tanpa akar. Demikian juga, tidak mungkin seseorang akan menjadi Muslim tanpa memiliki iman”. Hubungannnya dengan amal. Iman merupakan konsepsi ideologis yang bersifat abstrak. Sedangkan amal merupakan refleksi yang ditimbulkan oleh nilai-nilai iman, sehingga segala amal ibadah dalam Islam senantiasa bertumpu di atas pondasi iman.
Iman ibarat stroom yang tidak nampak oleh pandangan mata, namun gejala yang ditimbulkannya itulah yang dapat kita lihat dan rasakan. Dengan adanya stroom, terdengarlah suara radio, tape recorder, mikropoon, bel elektro, alarm dan berbagai bunyi-bunyian lainnya. Dengan adanya stroom menyalalah bola lampu, terlihatlah gambar di televisi, berfungsilah mesin cuci, kulkas, kipas angin, AC, setrika dan berbagai alat elektro lainnya.
Dengan demikian, iman merupakan kekuatan yang sangat energik dan besar manfaatnya bagi hidup dan kehidupan manusia. Prof. William James, seorang ilmuwan barat mengatakan bahwa, “Iman merupakan suatu tenaga yang menghidupkan manusia. Ketiadaan iman merupakan kehancuran”. Selanjutnya, Mahatma Gandi seorang tokoh agama Hindu, pernah berkata, “Kalau tidak karena kepercayaan (iman), barangkali sudah lama saya ini hancur”.
Begitulah keberadaan iman, ia dapat membentuk jiwa dan watak manusia menjadi kuat, militan dan berpandangan positif. Bahkan dengan iman yang kuat, menjadikan manusia mempunyai kekuatan super, yang melebihi kekuatan manapun didunia ini.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah.
Amal shaleh atau amal kebajikan merupakan perbuatan yang tidak saja memberikan kemanfaatan bagi sipelakunya, tetapi amal shaleh juga mendatangkan kebaikan dan kemanfaatan bagi orang lain. Kenapa demikian? Karena amal shaleh tidak hanya sebatas perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan ibadah ritual seperti, shalat, puasa, zakat, haji dan amalan-amalan lainnya seperti doa, dzikir, i’tikaf di masjid, membaca Al-Qur’an dan sebagainya, namun kegiatan-kegiatan seperti bersedekah untuk fakir miskin, berinfaq untuk pembangunan masjid, mushalla, balai pendidikan Islam, memberikan bantuan untuk pembuatan atau perbaikan jalan dan jembatan, perbaikan sarana umum lainnya juga termasuk amal shaleh.
Pendeknya, setiap perbuatan yang mendatangkan manfaat positif baik untuk diri sendiri, keluarga, jiran tetangga dan masyarakat, termasuk dalam lingkup amal shaleh, asal semua perbuatan tersebut dilakukan secara ikhlas dan semata-mata hanya mengharap keridhaan Allah SWT.
Kaum Muslimin yang berbahagia.
Iman dan amal shaleh merupakan dua hal yang saling berkaitan dan saling menunjang. Dengan iman, dapat mendorong seseorang untuk berbuat kebajikan atau amal shaleh. Sebaliknya, dengan berbuat kebajikan atau amal shaleh dapat mempertebal rasa keimanan seseorang. Iman tanpa amal, laksana pohon yang tak berbuah. Amal tanpa iman, laksana berlayar tanpa kemudi atauberlayar tanpa tujuan.
Di dalam Al-Qur’an, sering kita jumpai kata “aamanu” dirangkaikan dengan“wa-‘amilush-shaalihaat”, beriman dan beramal shaleh, diantaranya dapat kita lihat dalam surah Asy-Syu’araa’ ayat 227, Al-Qashash ayat 80, Al-Bayyinah ayat 7, At-Tiin ayat 6, Al-Ashr ayat 3 dan beberapa surah lainnya di dalam Al-Qur’an. Mungkin timbul pertanyaan, “Mengapa Allah memilih dua kata ini menjadi kata yang begitu akrab, seolah takdapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya?”. Jawabnya sederhana saja, “Karena dua kata ini sangat penting bagi manusia, utamanya bagi kita ummat Islam”.
Melalui dua kata inilah, Allah memuliakan manusia dibanding dengan makhluk lainnya. Dengan dua kata inilah, Allah menganugerahkan kepada manusia kehidupan yang baik dan penuh berkah. Dengan dua kata ini pula Allah memberikan kepada manusia pahala yang tidak putus-putusnya. Dan dengan dua kata ini juga Allah menyelamatkan manusia dari belenggu duniawi yang cenderung merugikan. Firman Allah dalam Al-Qur’an :
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, mereka itulah sebaik-baik makhluk” (QS. Al-Bayyinah ayat 7).
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl ayat 97).
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ “Barangsiapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kehidupan yang baik. Dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An-Nahl ayat 97).
“Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, maka bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya” (QS. At-Tiin ayat 6).
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran” (QS. Al-Asr ayat 1, 2 dan 3).
Maasyiral Muslimin Sidang Jum’at yang dirahmati Allah SWT.
Amal shaleh merupakan amal yang nilai pahalanya selalu mengalir kendatipun orang yang melakukannya sudah meninggal dunia. Selama hasil karyanya, hasil bantuannya dan sumbangan infaqnya masih dapat dimanfaatkan oleh orang lain atau masyarakat, maka selama itu pula pahalanya terus mengalir. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama meningkatkan iman dan amal shaleh kita dengan banyak beribadah kepada Allah, berbuat baik kepada sesama, gemar berinfaq dan bersedekah serta perbuatan-perbuatan kebajikanlainnya.Semoga Allah memasukkan kita kegolongan orang-orang yang terbaik, terbaik di dunia kini dan terbaik di akhiat kelak. Amin ya Rabbal ‘alamiin.