BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi di era globalisasi telah mengalami kemajuan yang begitu pesatnya, beragam macam media komunikasi bersaing dalam memberikan informasi yang tanpa batas. Dunia kini telah dan sedang berubah, bergulir dalam proses revolusi informasi dan komunikasi yang melahirkan peradaban baru sehingga mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial. Kehadiran media massa, seperti surat kabar, radio, televisi dan internet, sebagai komunikasi abad modern telah berpengaruh luas. Suatu pesan atau berita dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat dalam waktu yang relatif singkat.
Fasilitas internet merupakan yang terlengkap dan terefisien, dimana segala bentuk dan macam informasi dapat diakses dengan mudah dan murah, didukung dengan semakin menjamurnya warung internet yang memasang tarif murah, kemana dan dengan siapapun kita berkomunikasi dapat kita lakukan dengan mengunakan fasilitas internet, fasilitas tersebut biasa dikenal dengan istilah mailing list, yaitu komunikasi yang dilakukan melalui tulisan yang bersifat langsung.
Hingga saat ini aktivitas dakwah di kalangan umat muslim masih tetap berlangsung dan perhatian pada dakwah semakin besar. Dakwah tidak lagi dilakukan sebatas pemberian khutbah di masjid/mushalla, kantor-kantor, sekolah dan lembaga formal lainnya. seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi informasi penyebaran dakwah Islamiyah tersebar melalui media teknologi, khususnya teknologi informasi seperti Internet. Dengan trend digital life, sesungguhnya kemudahan dari Allah SWT untuk nasyrul fikrah semakin terbuka lebar.
Kegiatan dakwah akan dapat berjalan secara efektif dan efisien harus menggunakan cara-cara yang strategis dan tepat dalam menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Salah satu aspek yang bisa ditinjau adalah dari segi sarana dan prasarana dalam hal ini adalah media dakwah, karena dakwah merupakan kegiatan yang bersifat universal yang menjangkau semua segi kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, sehingga cara berdakwah pun sekarang mengalami perkembangan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara sederhana, tetapi mulai memanfaatkan kemajuan teknologi. Hal ini dilakukan agar segmen dakwah lebih meluas dan agar dakwah bisa dilakukan lebih insentif. Dakwah bisa dilakukan melalui media massa dan diterima oleh orang banyak. Karena sifatnya massal maka penerima pesan dakwah tidak hanya dikalangan tertentu saja. Kalangan yang dijangkau bisa luas begitu pula dampak yang ditimbulkannya. kini berdakwah mempunyai tantangan sendiri. Media komunikasi pun terbagi menjadi dua yaitu, memanfaatkan jalur cetak atau konvenkuensi. Selain itu ada pula yang bersifat elektronik, yang merupakan implikasi dari kemajuan teknologi. Media komunikasi cetak misalnya surat kabar, majalah, selembaran dan lain sebagainya. Sedangkan media komunikasi elektronik misalnya pesawat televisi, dan yang paling mutakhir adalah internet.
Dakwah melalui internet merupakan suatu inovasi terbaru dalam syiar Islam, dan tentunya akan memudahkan para da’i dalam melebarkan sayap-sayap dakwahnya. Penggunaan media internet sebagai media dakwah merupakan kesempatan dan tantangan untuk mengembangkan dan memperluas cakrawala dakwah Islamiyah. Kesempatan yang dimaksud ialah bagaimana orang-orang yang peduli terhadap kemampuan dakwah maupun memanfaatkan media internet tersebut sebagai sarana dan media dakwah untuk menunjang proses dakwah Islamiyah.
Umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besaranya perkembangan teknologi informasi, ”Dari sisi dakwah, kekuatan internet sangat potensial untuk dimanfaatkan,”
B. Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah, agar masalah yang diuraikan tidak keluar dari kajian yang akan dibahas.
- Apa pengertian dari dakwah ?
- Apa pengertian cybermedia (sosial network) dan contohnya?
- Bagaimankah dakwah dalam dunia cybermedia (sosial network)?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini:
- Untuk Mengetahui arti dakwah
- Untuk Mengetahui arti cybermedia (sosial network) dan contohnya ?
- Untuk Mengetahui bagaiman dakwah dalam dunia cybermedia (Sosial Network)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dakwah
Secara etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab “da’wah” yang berarti: Seruan-Ajakan-Panggilan. Dengan demikian secara etimologi dakwah merupakan suatu proses penyampaian (tabligh) pesan-pesan tertentu yang berupa ajakan atau seruan dengan tujuan agar orang lain memenuhi ajakan tersebut. Ada banyak pendapat dari beberapa ulama mengenai pengertian ilmu dakwah, diantaranya sebagai berikut:
- H. Endang S. Anshari, dakwah merupakan penjabaran, penterjemahan dan pelaksanaan Islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia termasuk didalamnya politik, ekonomi, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, kesenian, kekeluargaan dan sebagainya.
- Prof. Thoha Yahya Omar MA, dakwah Islam adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kebahagiaan mereka dunia dan akhirat.
- Anwar Masy’ari, dakwah adalah “proses penyelenggaraan suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan dengan sadar dan sengaja berupa ajakan kepada orang lain untuk beriman dan menaati Allah, amar ma’ruf dan nahi mungkar.
B. Pengertian Cybermedia (Sosial Network) dan Contohnya.
Cybermedia adalah salah satu penyaluran pesan lewat media massa yang distribusinya melalui internet, dimana cara penyajiannya bersifat luas, up to date (terkini), interaktif dan bersifat dua arah. Simpelnya, cybermedia di sini lebih bermakna sebagai jurnalisme online. Keberadaan Cybermedia memang menjadi angin segar bagi kalangan jurnalis cetak. Hampir seluruh pers cetak di Indonesia mempunyai situs onlinenya misal detik.com, kompas.com, kr.co.id dan masih bayak lagi. Sedangkan dalam arti luas cybermedia mencakup segala komunikasi dan interaksi yang menggunkan media internet. Misal : Friendster, Facebook, Youtube, blog, msn live, skype dan lain-lain.
Sementara jejaring sosial (sosial network) merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain Facebook, Myspace, dan Twitter. Jika media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.
C. Dakwah Dalam Dunia Cybermedia (Sosial Network).
Perkembangan teknologi saat tidak dapat dibantah lagi, dan dunia digital sekarang seolah sudah menjadi tren masyarakat terkini. Meskipun teknologi digital sangat membantu dan meringankan para pemakainya (user) akan tetapi teknologi manual masih dibutuhkan dan tidak untuk ditinggalkan secara total.
Banyak media yang digunakan untuk sarana berdakwah seperti: Televisi, Radio, Koran, Majalah dan sekarang yang sedang populer adalah Internet. Dengan perkembangan internet yang cukup pesat di Indonesia memang banyak keuntungan yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah kemudahan dalam berdakwah.
Banyak hal yang akan kita dapatkan dengan berdakwah melalui internet. Tentunya kita tidak bisa dengan bebas dan keras menyuarakan pendapat kita, ada etika dan peraturan tersendiri meskipun di dunia maya. Dan ini sejalan dengan prinsip dakwah islamiyah, bahwa dalam berdakwah harus selalu dengan perkataan mulia (qoulul hasan), bukan dengan cercaan dan kata-kata kasar. Esensinya berdakwah tidak hanya sekedar berorasi atau hanya berkata-kata saja akan tetapi berdakwah dengan memberikan uswah khasanah. Pada intinya apabila perkataan dan tindakan seorang da’i sesuai dengan apa yang dilakukannya maka akan banyak pula yang akan mengikutinya. Oleh karena itu seorang da’i dapat menyampaikan dakwah qauliyah dengan diiringi dakwah dengan perbuatan nyata (fi’liyah) secara perlahan dan tidak cenderung brutal sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl ayat: 125. Yang artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Berdakwah melalui media internet tergolong cukup mudah dan sangat praktis bukan hanya jangkauannya yang sangat luas, internet juga menghilangkan batas-batas rasisme, golongan, agama dan lainnya sehingga internet menjadi media bebas untuk menuangkan pemikiran seseorang dalam sebuah tulisan dan tidak terbatas oleh waktu dan ulasan pembahasannya pun akan lebih gamblang, mengena dan dapat ditelaah pembacanya kapanpun dan dimanapun ia berada. Jadi untuk mengulas sebuah permasalahan yang banyak terjadi dimasyarakat seorang da’i harus memiliki wawasan yang luas serta pengalaman baik bersifat pribadi atau pengalaman yang didapatkan dari orang lain.
Dalam memperluas dakwah, tidak ada salahnya kalau memanfaatkan teknologi internet yang telah berkembang pesat saat ini. Internet menjadi salah satu media paling efektif untuk menyalurkan bakat atau pemikiran karena internet digunakan dan diakses secara global seluruh manusia yang ada di muka bumi ini. Meskipun demikian, seseorang juga harus dapat bijak dalam menggunakan teknologi ini karena internet bak dua belah mata pisau yang dapat membentuk manusia-manusia berkepribadian positif dan juga sebaliknya apabila seseorang tidak bijak dalam menggunakannya maka dapat membentuk manusia-manusia berkepribadian negatif. Mari kita jadikan media internet sebagai sarana yang dapat mendukung wawasan kita, sehingga banyak hal-hal positif yang didapatkan dan dapat diamalkan kepada orang lain yang membutuhkan pengetahuan baik yang bersifat umum atau keagamaan.
Dakwah melalui jaringan internet dinilai sangat efektif dan potensial dengan berbagai alasan, diantaranya:
- Mampu menembus batas ruang dan waktu dalam sekejap dengan biaya dan energi yang relatif terjangkau,
- Pengguna jasa internet setiap tahunnya meningkat drastis, ini berarti berpengaruh pula pada jumlah penyerap misi dakwah.
- Para pakar dan ulama yang berada dibalik media dakwah via internet bisa lebih konsentrasi dalam menyikapi setiap wacana dan peristiwa yang menuntut status hukum syar’i,
- Dakwah melalui internet telah menjadi salah satu pilihan masyarakat. Berbagai situs mereka bebas memilih materi dakwah yang mereka sukai, dengan demikian pemaksaaan kehendak bisa dihindari,
- Cara penyampaian yang variatif telah membuat dakwah Islamiyah via internet bisa menjangkau segmen yang luas.
Apabila dakwah itu sendiri tidak diartikan dengan makna yang sempit, seperti yang telah diyakini oleh sebagian kalangan komunitas muslim. Dengan menggembar-gemborkan dakwah harus secara formalitas, seperti berpakaian gamis, kopiyah menempel di atas kepala, dengan jenggot menghelai panjang, tasbih menggayut ditangan kanan dan keliling berjalan kaki door to door. Pada hakekatnya ada metode lain yang bisa di sampaikan yaitu:
- Dengan menggunakan fasilitas website seperti yang telah dilakukan oleh banyak organisasi Islam maupun tokoh-tokoh ulama. Berdakwah dengan menggunakan fasilitas ini dianggap lebih fleksibel dan luas.
- Dengan menggunakan fasilitas mailing list dengan mengajak diskusi keagamaan atau mengirim pesan-pesan moral kepada seluruh anggotanya.
- Dengan menggunakan fasilitas chatting yang memungkinkan untuk berinteraksi secara langsung.
- Dengan cara tulisan yang diakses di internet dan nantinya disebarluaskan agar para komunitas internet bisa membacanya.
Kelebihan Internet Sebagai Media Dakwah Dibandingkan media dakwah yang lain, Internet memiliki tiga keunggulan:
- Karena sifatnya yang never turn-off (tidak pernah dimatikan) dan unlimited access (dapat diakses tanpa batas). Internet memberi keleluasaan kepada penggunanya untuk mengakses dalam kondisi dan situasi apapun.
- Internet merupakan tempat yang tepat bagi mereka yang ingin berdiskusi tentang pengalaman spiritual yang mungkin tidak rasional dan bila dibawa pada forum yang biasa akan mengurangi keterbukaannya.
- Sebagian orang yang memiliki keterbatasan dalam komunikasi sering kali mendapat kesulitan guna mengatasi dahaga spiritual mereka.
Dan dalam berdakwah juga kita harus mempunyai Strategi Berdakwah, dan dalam Melalui Internetpun harus ada strateginya agar dakwah kita lebih diterima oleh masyarakat. Strategi dakwah adalah merupakan metode, siasat, taktik atau manuver yang dipergunakan dalam aktivitas atau kegiatan dakwah, yang peranannya sangat menentukan sekali dalam proses pencapaian tujuan dakwah. Seiring dengan berkembangnya zaman, globalisasi sebagai fenomena terbuka luasnya ruang dan waktu bukan hanya sebuah keniscayaan yang tidak dapat ditampik, melainkan juga menguntungkan bagi interaksi peradaban seluruh umat manusia. Kemunculannya dengan kemajuan peradaban manusia menjadikan globalisasi sebagai sebuah ideologi bagi masyarakat masa kini yang juga disebut sebagai masyarakat informasi. Untuk dapat mencapai tujuan yang tepat dan mendapatkan kebehasilan, maka seorang da’i harus pandai dalam memilih media dakwah. Masyarakat masa kini adalah masyarakat plural yang berkembang dengan berbagai kebutuhan yang praktis, sehingga kecanggihan teknologi mau tidak mau akan menghadapi dan menjadi idaman dalam kehidupan masyarakat. Kecanggihan teknologi telah membuka sekat dan menghilangkan batas ruang dan waktu, sehingga memilih dan menggunakan media dakwah yang tepat sudah merupakan keharusan dan tuntutan zaman. Dengan demikian, media dakwah merupakan wasilah bagi keberhasilan dakwah yang dilakukan.
Pendakwah di zaman ini tidak lagi mapan dengan hanya kebolehan berpidato atau berceramah. Tetapi pendakwah zaman ini adalah penyelidik dan penggerak kepada penyelesaian masalah semasa secara praktis. Artinya dalam posisi ini mempunyai kesadaran dan telah menempatkan pada posisi startegis dengan menghadirkan dan mengikutsertakan teknologi informasi sebagai mitranya dalam dakwah amar ma’ruf.
Keberadaan internet sebagai media dakwah sudah bukan lagi pada tataran wacana lagi. Seharusnya para ulama, da’i, dan para pemimpin-pemimpin Islam sudah menyadari dan segera melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan mentarbiyah generasi-generasi muda kita agar siap dan matang dalam menghadapi serangan-serangan negatif dari media internet.
Sebuah langkah yang baik telah banyak dilakukan oleh ulama-ulama di timur tengah dan para cendekiawan Islam di Eropa dan Amerika yang menyambut media internet sebagai senjata dakwah. Langkah-langkah untuk berdakwah melalui internet dapat dilakukan dengan membuat jaringan-jaringan tentang Islam, diantaranya: cybermuslim atau cyberdakwah, Situs Dakwah Islam, YoutubeIslam atau IslamTube, Website, Blog dan Jaringan sosial seperti: Facebook dan twitter. Masing-masing cyber tersebut menyajikan dan menawarkan informasi Islam dengan berbagai fasilitas dan metode yang beragam variasinya.
Berdakwah melalui internet tidak hanya sebatas di dunia maya, karena sejatinya kita semua ada di dunia yang nyata, saling bertegur sapa dan bersilaturahmi antara manusia. Dari dunia maya kita bisa mengenal dan mendapat sahabat sahabat yang banyak, dan bisa mempertemukan satu sama lainnya di dunia nyata.
Dari sinilah akan terbentuk suatu komunitas cyber yang saling mengeluarkan pendapatnya untuk melakukan perubahan dan kemajuan rakyat Indonesia baik di tingkat regional maupun nasional. Dan tidak metutup kemungkinan, ajang seperti ini bisa digunakan sebagai sarana dakwah, membawa misi kebaikan untuk kemajuan bersama.
Banyak komunitas blogger di Indonesia, bahkan setiap daerah mempunyai komunitas tersendiri dan saling mempunyai misi ; menjunjung tinggi dan menebar citra daerahnya masing-masing. Selain itu mereka juga berorientasi memajukan sumber daya manusia yang ada untuk kemajuan daerah. Banyak cara yang mereka lakukan, diantaranya adalah dengan mengadakan pelatihan menulis, membuat blog kepada para siswa sekolah, mengadakan lomba bertemakan semangat yang positif untuk suatu perubahan, dan lain sebagainya.
Dari ketikan tangan seorang blogger bisa menginspirasi seseorang untuk berbuat yang lebih baik, apalagi spirit itu dilandasi dengan spirit amar ma’ruf.
Ada juga salah satu portal yang mendukung agar kita tidak ketinggalan informasi seputar teknologi terbaru yaitu Pusat Teknologi. Selain itu, web blog ini juga mengulas tips dan trik yng menarik dan bermanfaat untuk kemajuan teknologi. Dengan semua media itu, berdakwah menjadi lebih mudah dan terorganisir. Memanfaatkan sesuatu yang ada sebagai ajang silaturahmi dan berdakwah.
Pada prinsipnya, berdakwah adalah amar ma’ruf (menyerukan kepada manusia semua perbuatan yang baik) dan nahi munkar (mencegah segala perbuatan keji yang mungkin dilakukan manusia) sebagaimana yang pernah dilakukan oleh rasul, sebagaimana Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 104, yang artinnya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
Fa man ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarahu, wa man ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarahu “Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat (biji) dzarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya, dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat (biji) dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”. Dan yang harus diingat oleh semua orang Fi ayyi ardhin tatha’ wa anta mas’ulun ‘an islamiha, “Di bumi manapun anda menapakkan kaki maka anda bertanggung jawab atas keislamannya”. Saatnya kita semua berimprofisasi dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menuju Indonesia yang lebih maju dan gemilang.
Semangat dakwah yang disebut diatas; meskipun hanya satu ayat, merupakan satu bentuk “tanggung jawab moril” yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya untuk melakukan dakwah terus dilakukan, hingga kini. Setelah beratus tahun berselang sejak dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini dakwah telah menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di buku, koran, majalah, tv dan radio mendapatkan komplementernya berupa text dan hypertext di Internet.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Internet memberikan banyak sekali manfaat, ada yang bisa memberikan manfaat baik dan buruk. Baik bila digunakan untuk pembelajaran informasi dan buruk bila digunakan untuk hal yang berbau pornografi, informasi kekerasan, dan lain-lainnya yang negatif. Pada akhirnya nilai positif atau negatif produk teknologi akan ditentukan oleh niat dan motivasi yang akan menjadi penentu apakah suatu alat akan menjadi bermanfaat atau mudharat.
Internet ini memungkinkan pengguna komputer di seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi dengan cara saling mengirimkan email, menghubungkan komputer satu ke ke komputer yang lain, mengirim dan menerima file dalam bentuk text, audio, video, membahas topik tertentu pada newsgroup, website social networking dan lain-lain.
Pemanfaatan Internet sebagai media berdakwah sangatlah efektif, karena didukung oleh sifat internet yang tidak terbatas ruang dan waktu. Materi keislaman dan dakwah bias disebarkan dengan cepat dan efisien. Dari segi biaya pun menjadi sangat murah. Informasi yang disebarkan lewat internet dapat menjangkau siapapun dan dimanapun asalkan yng bersangkutan mengakses internet. Tak hanya konsep dakwah konvensional yang dapat diberikan melalui internet. Umat Islam bisa memanfaatkan teknologi itu untuk kepentingan bisnis islami, silaturahmi dan lain-lain, oleh sebab itu, umat Muslim harus mampu menguasai dan memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi.
Pada hakekatnya metode dan sarana untuk berdakwah sangat banyak dan luas atau bahkan mungkin tidak akan ada batasnya. Sebab semua yang bisa dikerjakan oleh manusia dan apa yang ada di muka bumi ini selagi tidak berbenturan dengan doktrin Islam, maka hal itu boleh dijadikan sebagai metode dan sarana untuk berdakwah. Akan tetapi, ada kekurangan bila berdakwah melalui internet diantaranya sasarannya yang mungkin terbatas yaitu hanya bagi orang yang menggunakan internet dan mereka mampu untuk mengakses internet. Sedangkan orang-orang yang mempunyai internet, bisa di kategorikan menengah ke atas. Dengan demikian berdakwah melalui internet atau dunia maya memiliki cakupan yang sangat luas, bisa sampai pada tahapan intenational bukan lagi nasional .
B. Saran dan Rekomendasi
Kita sebagai umat islam mempunyai kewajiban untuk menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, selain itu juga dimanapun kita berada di bumi allah maka sampaikanlah ayat-ayat allah walaupun satu ayat karena ini merupakan salah satu tugas kita sebagai umat muslim.
Dibuatnya makalah ini mesti masih banyak kekurangannya dari kesempurnaanya entah dari pembahasannya maupun dari cara penulisannya, tapi penulis tetap berusa sebisa mungkin agar makalah ini bisa diselesaikan dan dibuat dengan sebaik-baiknya. Dan semoga bisa memberikan maanfaat bagi kita semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Azis, Moh, Ilmu Dakwah Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2009.
Arbi, Armawati, Dakwah dan komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2003.
Syukir, Asmuni Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983.
As Shouwy, Ahmad, Metode Dakwah dalam Perkembangan IPTEK, Jakarta:Gema Insan Press, 1985.
Abd.Khaliq, Abdurahman, Strategi Dakwah Dalam Menghadapi Perkembangan Teknologi : CV. Pustaka Mantik, 2002.