Pusat Khutbah jumat membuat skema ringkas dengan tema ringkasan khutbah jumat terhangat belajar mati dari tidur. Setiap makhluk hidup akan mengalami peristiwa ini, karena itu sangat menarik dan membuat banyak orang penasaran, silahkan simak lanjutannya…
Jamaah jum’at rahimakumullah
Allah mengajarkan kepada hambanya yang mau berfikir dengan berbagai bentuk ayatnya baik yang bersifat tekstual maupun kontekstual (kauniyah), misalnya terjadinya siang dan malam yang berguna untuk istirahat dan mencari penghidupan, sinar matahari untuk menghidupkan tumbuh-tumbuhan, ada juga pelajaran dari penciptaan hewan dan segala sistem unik yang melekat padanya. Sebut saja, lebah penghasil madu dengan sistem kerja yang teratur, melalui aktifitas keseharian, misalnya tidur.
Dalam fenomena tidur menyimpan banyak rahasia, dengan tidur kita diajarkan mensyukuri dan mengistirahatkan diri secara sempurna, tetapi yang terhebat dari pelajaran tidur ialah pelajaran tentang arti kehidupan dan kematian. Pada saat tidur seolah kita dibawah ke sebuah alam tersendiri yang jauh dari hiruk pikuk kegiatan dunia nyata, pada saat bangun seolah kita terlahir kembali. Dan begitulah seterusnya. Jika tidur adalah sebuah kematian kecil, dan bangun adalah kelahiran kembali, maka jadikan setiap hari ini bersyukur karena kita setiap hari berarti berulang tahun.
Tidur kita adalah bagian dari latihan mati, dan secara psikologis al Quran menyebut tidur adalah bagian dari kematian, hanya bedanya jika tidur Allah memegang roh kita untuk dikembalikan, tetapi jika terjadi mati maka Allah, menggenggam ruh seseorang dan tidak dikembalikan, kuranglebihnya seperti itulah gambaran tidur dan kematian.
اللَّهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَالَّتِي لَمْ تَمُتْ فِي مَنَامِهَا فَيُمْسِكُ الَّتِي قَضَى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَيُرْسِلُ الْأُخْرَى إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ.
Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.
Dalam keadaan tidur seseorang tidak berdaya menghadapi bahaya sekecil apapun, sehingga do’a yang kita baca juga berisi penyerahan diri atau pamitan untuk mati: “Dengan menyebut namamu saya hidup dan mati” do’a penyerahan seluruh jiwa dan raga pada saat tidur. Dalam tidur kita tidur kita selalu diingatkan bahwa suatu saat akan mati, tinggal menunggu tanggal mainnya saja.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ.
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (al. A’raf: 34)
Kematian sangat menakutkan karena memutuskan semua hubungan dengan duniawi, baik hubungan yang bersifat bendawi maupun suasana dunia. Karena itu banyak orang yang lebih memilih tidak memikirkannya dan berusaha menghindarinya agar setiap jengkal kehidupannya merasakan kebahagiaan. Begitu juga ketika bangun, kita memuji kepada Allah seraya berdo’a :”segala puji bagi Allah yang telah meghidupkan sesudah mematikan di saat tidur tersebut.
ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُونَ
Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat.(al Mukminun:16)
semoga khutbah jumat terhangat kali ini berpengaruh untuk diri sendiri dan kepada para seluruh jama'ah jumat amiin Disadur dari berbagai sumber