Cinta Kerja dan Cinta Tanah Air

Jika bekerja merupakan misi orang hidup, maka menganngur  pun bisa dikatakan orang mati. Dalam rangka menyambut HUT ke-69 Kemerdekaan RI, sangat penting digalakkan kampanye cinta kerja dan cinta tanah air. Jangan hanya mempercantik linkungan dengan umbul-umbul maupun hiasan-hiasan yang penuh variasi. Tetapi kita harus memperkuat gerakan moral dan spiritual.

Seluruh komponen kekuatan bangsa hendaknya menyadari bahwa republik tercinta ini bukan karena kekuatan senjata, bukan dari hasil seminar dan debat terbuka, melainkan atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa. Maka sedah semestinya kekuatan iman dan moral serta kekuatan agama harus diletakkan diatas segala-galanya. Kepentingan pribadi dan golongan yang mengarah kepada sikap serakah yang tidak mengenal batas kepuasan merupakan sumber koflik dan permusuhan diantara sesama. Sepanjang sejarah peradaban manusia, tidak ada perpecahan sebagai kebaikan bagi siapapun diatas muka bumi ini. Baik bagi orang-orang terdahulu maupun pada generasi mendatang. Disini, peranan alim ulama harus mampu tampil sebagai perekat masyarakat sekaligus sebagai pengayom dan pembimbing.

Masalah korupsi, kemiskinan dan pengangguran,pemerintah harus lebih serius menangani dalam  mengisi kemerdekaan dalam mengisi kemerdekaan republik tercinta ini. Sebab pengangguran bisa melahirkan rangkaian keburukan dan menciptakan benih-benih kehancuran. Rasulullah SAW telah memperingatkan bahwa banyak manusia yang mengabaikan nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan yang mereka miliki. Sebagaimana sabda beliau dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, ''Ada dua nikmat yang banyak orang tertipu olehnya, yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan.'' (HR Bukhari).

Betapa banyak orang sehat dan punya waktu luang, tetapi hidup mereka terombang-ambing tanpa arah karena tidak memiliki tujuan dan cita-cita yang jelas. Mereka terpuruk karena tidak mau bekerja dan memanfa'atkan kesehatan serta kesempatannya. Sungguh tepat apa yang dikatakan Imam Syafi'i ketika menjelaskan prinsip-prinsip dasar pendidikan, ''Jika anda tidak menyibbukan diri dengan kebenaran, maka anda akan disibukkan dengan kebatilan''. Pernyataan itu sungguh cerdas, tepat dan benar. Karena itulah Islam menetapkan berbagai kewajiban atas setiap muslim sehingga dapat mengisi waktu hidupnya dengan menjalankan kebaikan, jiwanya tidak boleh dibiarkan kosong dan dipenuhi kebatilan. Dengan terus melakukan kebaikan setiap waktu, jiwa akan tetap terpelihara dalam lingkup kebaikan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran hingga saat ini 7,39 juta orang dari total angakatan bekerja 118,19 juta orang, sedangkan orang yang bekerja mencapai 110,80 juta orang. ''Tidak ada pengangguran dari golongan orang-orang bijak''. Pengangguran adalah perbuatan yang sangat berbahaya bagi semua orang. Seorang peraih Nobel bernama Albert Camus mengatakan bahwa pengangguran adalah santapan bagi setan, pengangguran telah membuat rumah menjadi goyah, sebab pondasinya diisi oleh kekosongan dan tiang-tiangnya telah rapuh dimakan rayap kebodohan, dan juga pengangguran telah membuat akal pikiran diisi oleh hal-hal jahat. Orang-orang bijak selalu menyibbukan diri dengan hal-hal yang bermanfa'at, istirahatnya selalu diniatkan untuk beribadah, waktu-waktu yang terlewat tidak luput dari kebaikan. Meskipun dia miskin harta, dia selalu sibuk dengan kebaikan, berdo'anya, berdakwahnya, sholat sunnahnya pun sesuai dengan syariat Nabi Muhammad SAW.

Umar bin Khattab berkata, ''Janganlah sesorang diantara kamu berdiam diri dari mencari rezeki, lalu berdo'a, Ya Allah ! berikanlah rezeki kepadaku, padahal kalian tahu bahwa langit tidak akan mencurahkan emas dan perak kepada dirinya''. Apa yang dikatakan Umar bin Khattab itu mengandung pelajaran bahwa orang yang duduk sambil berdo'a meminta diberi rezeki adalah orang yang melakukan perbuatan tercela, sebab langit tidak akan menurunkan emas dan perak dari langit kepada manusia tanpa usaha dari yang bersangkutan.

Penting bagi kita untuk merencanakan hari-hari kita, kemudian kita laksanakan rencana-rencana itu dengan penuh kesungguhan, agar kita luput dari bahaya pengangguran, jangan seperti air mengalir melakukan sesuatu ketika ada pekerjaan didepan mata. Jika tidak ada pekerjaan, Ia akan menganggur, ia tidak tahu pekerjaan apa yang harus dilakukan setelahnya, walaupun tidak harus detail, rencana harian membuat sasaran-sasaran yang ingin kita capai dapat terpenuhi. Semoga bermanfa'at....

Subscribe to receive free email updates: