Tiada kata yang paling pantas kita senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan dan mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga kita semua dapat berkumpul dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal aafiyat. Dan marilah kita realisasikan rasa syukur kita dengan melakukan perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya.
Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin.
Kemudian tak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.
Allah SWT berfirman :
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ
"Berbekallah kalian, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal. (Q.S Al-Baqoroh: 197)
Iman dan Taqwa adalah dua kata yang senantiasa berdampingan dan beriringan, yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Taqwa itu sendiri artinya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, sedangkan iman artinya menyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan, dan masih banyak lagi devinisi taqwa dikalangan para ulama’, namun semuanya bermuara kepada satu pengertian yaitu seorang hamba yang meminta perlindungan kepada Allah SWT dari adzab dan siksa-Nya, hal ini dapat terwujud dengan melaksanakan apa yang di perintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Begitu juga dengan iman. Kemudian mengenai perintah iman dan taqwa itu sendiri banyak terdapat didalam Al-Qur’an dan sebagian hadits. Diantaranya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali-Imran: 102)
Dan di dalam surat Al-Hasyr Allah SWT juga berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)
Selain itu Allah SWT juga berfirman
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqoroh : 186)
Selain di dalam Al-Qur’an, perintah iman dan taqwa itu juga terdapat di dalam sebagian hadits Rasulullah SAW, diantaranya yaitu;
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَن
“Bertaqwalah kalian kepada Allah SWT dimanapun berada, dan iringilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus kejelekan, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.
Imam Ibnu Kasir menyebutkan dalam tafsirnya bahwa Umar bin khattab berkata kepada Ubai bin Ka’ab tentang takwa ini, maka berkatalah Ubai kepada Umar, “Pernahkah engkau melewati jalan yang penuh duri?” “ya, pernah.” Jawab Umar. Ubai bertanya lagi, “Apa yang anda lakukan saat itu?” Umar menjawab, “saya akan berjalan dengan sungguh-sungguh dan berhati-hati sekali agar tak terkena duri itu.” Lalu Ubai berkata, “itulah taqwa”.
Dari riwayat ini bisa kita ambil ibrahnya, bahwa taqwa itu adalah kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa khauf kepada Allah SWT terus menerus, hingga ia selalu waspada dan hati-hati agar tidak terkena duri syahwat dan duri syubhat di jalanan.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah!
Betapa pentingnya nilai iman dan taqwa, hingga iman dan taqwa merupakan bekal yang terbaik dalam menjalani kehidupan di dunia dan betapa tinggi derajat taqwa, hingga manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa diantara mereka. Dan banyak sekali buah yang akan dipetik, serta hasil yang akan diperoleh dan nikmat yang akan diraih oleh orang yang beriman dan bertaqwa, di antaranya adalah:
Allah SWT akan membukakan pintu berkah dari langit dan bumi.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A’raf: 96)
Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari segala problema yang dihadapinya dan member rizki tanpa di duga serta dimudahkan semua urusannya.
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ4
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah SWT niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (Q.S At-tholaq: 2-3)
Allah SWT akan menempatkannya dalam surga yang kekal.
وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqoroh: 82)
Hadirin jama’at jumat rahimakumullah!
Iman dan Taqwa adalah barometer keimanan seorang muslim. Dengan iman dan taqwa mata hati akan terbuka untuk melihat dan menerima kebenaran serta menolak dan menjauhi kemungkaran. Namun sayang seribu sayang, tidak semua orang yang mengaku Islam itu beriman, sebagaimana tidak semua orang yang beriman itu bertaqwa. Kata taqwa yakni takut kepada Allah SWT sering kita dengar bahkan sering meluncur dari lidah kita, seakan menjadi bahasa yang datar tanpa makna. Takut kepada Allah SWT tidak lagi menjadi rasa, tetapi hanya sekedar menjadi bahasa.
Saat inilah keimanan dan ketaqwaan kita di uji, gila bola, ya itulah kiranya yang pantas menjadi julukan sekarang ini. Piala dunia seolah menyedot seluruh perhatian semua orang, termasuk kaum muslimin didalamnya. Tidak bisa dipungkiri memang, siapa sih yang gak suka bola? Coba kita lihat mulai dari anak-anak, remaja, orang tua bahkan sampai pejabat negarapun menyukainya. Begitu juga dengan tayangan tv, semua tayangan seolah menjadi bola. Mulai dari iklan mie instan, sabun, sampai minumanpun semuanya seolah menjadi bola. Namun bukan itu yang terpenting, sekali lagi disinilah keimanan kita diuji, apakah kita akan mengikuti mereka yang menjadikan ajang bola ini menjadi sebuah perjudian? Apakah kita akan mengabaikan begitu saja keutamaan waktu shalat atau malah melewatkan waktu shalat? Dan apakah kita akan sama dengan mereka yang bangun malam tapi hanya duduk manis menonton bola tanpa sedikitpun mengambil air wudhlu lalu berdiri untuk menghadap Allah?
Para hadirin yang berbahagia, demikianlah apa yang bisa kami sampaikan dalam Materi Khutbah Jum'at Singkat Terbaik Tentang Tanda-Tanda Kuatnya Iman ini, marilah kita berharap kepada Allah SWT semoga kita termasuk orang-orang yang muttaqin yang selalu istiqomah di jalan-Nya.
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ
Sholawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, para tabi’in, para tabi’ut tabi’in dan insya Allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin.
Kemudian tak lupa kami wasiatkan kepada diri kami pribadi dan kepada jamaah semuanya, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. karena keimanan dan ketaqwaan merupakan sebaik-baik bekal menuju akhirat nanti.
Allah SWT berfirman :
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي الأَلْبَابِ
"Berbekallah kalian, dan Sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang berakal. (Q.S Al-Baqoroh: 197)
Iman dan Taqwa adalah dua kata yang senantiasa berdampingan dan beriringan, yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Taqwa itu sendiri artinya menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya, sedangkan iman artinya menyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan, dan masih banyak lagi devinisi taqwa dikalangan para ulama’, namun semuanya bermuara kepada satu pengertian yaitu seorang hamba yang meminta perlindungan kepada Allah SWT dari adzab dan siksa-Nya, hal ini dapat terwujud dengan melaksanakan apa yang di perintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Begitu juga dengan iman. Kemudian mengenai perintah iman dan taqwa itu sendiri banyak terdapat didalam Al-Qur’an dan sebagian hadits. Diantaranya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali-Imran: 102)
Dan di dalam surat Al-Hasyr Allah SWT juga berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr: 18)
Selain itu Allah SWT juga berfirman
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang aku, Maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqoroh : 186)
Selain di dalam Al-Qur’an, perintah iman dan taqwa itu juga terdapat di dalam sebagian hadits Rasulullah SAW, diantaranya yaitu;
اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَن
“Bertaqwalah kalian kepada Allah SWT dimanapun berada, dan iringilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapus kejelekan, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.
Imam Ibnu Kasir menyebutkan dalam tafsirnya bahwa Umar bin khattab berkata kepada Ubai bin Ka’ab tentang takwa ini, maka berkatalah Ubai kepada Umar, “Pernahkah engkau melewati jalan yang penuh duri?” “ya, pernah.” Jawab Umar. Ubai bertanya lagi, “Apa yang anda lakukan saat itu?” Umar menjawab, “saya akan berjalan dengan sungguh-sungguh dan berhati-hati sekali agar tak terkena duri itu.” Lalu Ubai berkata, “itulah taqwa”.
Dari riwayat ini bisa kita ambil ibrahnya, bahwa taqwa itu adalah kepekaan batin, kelembutan perasaan, rasa khauf kepada Allah SWT terus menerus, hingga ia selalu waspada dan hati-hati agar tidak terkena duri syahwat dan duri syubhat di jalanan.
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah!
Betapa pentingnya nilai iman dan taqwa, hingga iman dan taqwa merupakan bekal yang terbaik dalam menjalani kehidupan di dunia dan betapa tinggi derajat taqwa, hingga manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah orang yang paling bertaqwa diantara mereka. Dan banyak sekali buah yang akan dipetik, serta hasil yang akan diperoleh dan nikmat yang akan diraih oleh orang yang beriman dan bertaqwa, di antaranya adalah:
Allah SWT akan membukakan pintu berkah dari langit dan bumi.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاء وَالأَرْضِ وَلَكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. Al-A’raf: 96)
Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari segala problema yang dihadapinya dan member rizki tanpa di duga serta dimudahkan semua urusannya.
وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ4
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah SWT niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (Q.S At-tholaq: 2-3)
Allah SWT akan menempatkannya dalam surga yang kekal.
وَالَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
"Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqoroh: 82)
Hadirin jama’at jumat rahimakumullah!
Iman dan Taqwa adalah barometer keimanan seorang muslim. Dengan iman dan taqwa mata hati akan terbuka untuk melihat dan menerima kebenaran serta menolak dan menjauhi kemungkaran. Namun sayang seribu sayang, tidak semua orang yang mengaku Islam itu beriman, sebagaimana tidak semua orang yang beriman itu bertaqwa. Kata taqwa yakni takut kepada Allah SWT sering kita dengar bahkan sering meluncur dari lidah kita, seakan menjadi bahasa yang datar tanpa makna. Takut kepada Allah SWT tidak lagi menjadi rasa, tetapi hanya sekedar menjadi bahasa.
Saat inilah keimanan dan ketaqwaan kita di uji, gila bola, ya itulah kiranya yang pantas menjadi julukan sekarang ini. Piala dunia seolah menyedot seluruh perhatian semua orang, termasuk kaum muslimin didalamnya. Tidak bisa dipungkiri memang, siapa sih yang gak suka bola? Coba kita lihat mulai dari anak-anak, remaja, orang tua bahkan sampai pejabat negarapun menyukainya. Begitu juga dengan tayangan tv, semua tayangan seolah menjadi bola. Mulai dari iklan mie instan, sabun, sampai minumanpun semuanya seolah menjadi bola. Namun bukan itu yang terpenting, sekali lagi disinilah keimanan kita diuji, apakah kita akan mengikuti mereka yang menjadikan ajang bola ini menjadi sebuah perjudian? Apakah kita akan mengabaikan begitu saja keutamaan waktu shalat atau malah melewatkan waktu shalat? Dan apakah kita akan sama dengan mereka yang bangun malam tapi hanya duduk manis menonton bola tanpa sedikitpun mengambil air wudhlu lalu berdiri untuk menghadap Allah?
Para hadirin yang berbahagia, demikianlah apa yang bisa kami sampaikan dalam Materi Khutbah Jum'at Singkat Terbaik Tentang Tanda-Tanda Kuatnya Iman ini, marilah kita berharap kepada Allah SWT semoga kita termasuk orang-orang yang muttaqin yang selalu istiqomah di jalan-Nya.
بَارَكَاللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَ الذِكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَا وَتَهُ إنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ