www.aang-zaeni.blogspot.com Sholat secara lahiriah diartikan sebaga sarana dalam menjalin hubungan dengan Allah. Sholat juga bisa berarti do’a, berkah, memberi kebaikan, memuji. Sholat dalam arti secara lughowi adalah berarti do’a, sedangkan menurut syara’ adalah: beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan mengucapkan takbir & disudahi dengan membaca salam.
Ini merupakan pengertian lahir, sedangkan pengertian hakikinya: berharap atau (jiwa) kepada Allah, sehingga yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa ke besaran-Nya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya dalam alam semesta ini.
Asal makna sholat menurut bahasa Arab ialah “do’a”, tetapi yang dimaksud di sini ialah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang di mulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan.
Dalam istilah ilmu fiqih, sholat adalah bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu yang disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan syarat-syarat tertentu pula. Digunakannya istilah sholat bagi ibadah ini, kemudian di dalamnya mengandung beberapa arti. Diantaranya untuk arti do’a, kemudian istilah sholat juga digunakan untuk arti rahmat dan untuk arti mohon ampunan dari Allah SWT.
Sholat tahajud adalah ibadah sholat sunnah yang dikerjakan di malam hari setelah terbangun dari tidur. Sholat ini termasuk ke dalam ibadah yang bersifat sunnah muakkad (ibadah yang sangat dianjurkan dikerjakan).
Sayyid sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah pernah menyebutkan bahwa Firman Allah SWT :
Dan pada sebagian malam hari, sembahyang tahajjudlah kamu sebagaimana ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ketempat yang terpuji (Al-Isra' 17:79)
adalah anjuran pengerjaan sholat tahajud yang dikhususkan ke pada Nabi SAW. Meskipun demikian, hal itu juga ditujukan kepada seluruh umat muslim di dunia mengingat Nabi Muhammad SAW adalah panutan yang sempurna bagi segala perkara di dunia. Baik yang bersifat amaliah duniawi maupun ukhrawi.
Jadi, sholat mendhahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah, dengan perkataan dan pekerjaan, atau dengan kedua- duanya. Dengan demikian, sholat tidak hanya menyembah Tuhan. Tetapi juga berhubungan dengan Dia, mengingat-Nya, berserah diri, mengadu, bermohon kepada-Nya, mensucikan hati dan memperkokoh serta meningkatkan ruhani.
Kewajiban Sholat Tahajud ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Bersifat Umum
Tentang detail dari pada tata cara dan waktu-waktu melakukannya, berdasar atas petunjuk dan sunnah Nabi. Sistem sholat yang dilakukan kini, adalah sistem yang telah dicontohkan Nabi dahulu pada umat Islam generasi awal, kemudian diwariskan secara turun-temurun tanpa mengalami perubahan, telah berjalan selama 14 abad.
Firman Allah SWT: QS. Al-Ankabut ayat 45: Artinya: “Dan dirikan sholat sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar”.
Firman Allah SWT: QS. Al-Baqarah ayat 238: Artinya: “Peliharalah semua sholatmu dan sholat wusta berdirilah untuk Allah SWT (dalam sholat) dengan khusyuk”.
Firman Allah SWT: QS. An-Nisa‘ ayat 103: Artinya: “Dirikanlah sholat itu! Sesungguhnya sholat itu di wajibkan untuk melakukannya pada waktunya atas sekalian orang mukmin”.
Dari uraian ayat di atas, bahwa sebagai hamba Allah SWT diperintahkan untuk menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya dan agar kita menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dengan menjalankan sholat wajib dan diperintahnya untuk mengerjakan sholat wusta agar memeliharanya, karena itu lebih baik bagi setiap muslim.
Sedangkan kata tahajud memiliki dua arti yang bertolak belakang yaitu: “tidur dan tidak tidur di waktu malam”. Jika terdapat kalimat hajada ar-rajul maka artinya adalah seorang yang tidur di waktu malam. Namun jika kalimatnya berbunyi hajjada ar-rajul maka artinya orang itu sholat.di waktu malam, sedangkan istilah orang bertahajud hanya bermakna orang yang bangun tidur untuk mengerjakan sholat dan orang yang mengerjakan sholat tahajud di namakan mutahajjid.
Kata tahajud merupakan gabungan dari ta dan al hujud. Tak merupakan akronim dari tayaqquzh yang berarti “terjaga dari tidur”, sementara al hujud berarti “tidur”. Jadi tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan setelah tidur, meskipun hanya sebentar. Sholat tahajud sangat dianjurkan bagi umat Islam khususnya kaum muslimin.
Umumnya ulama mengartikan sholat tahajud sebagai sholat yang dilaksanakan sesudah bangun tidur di waktu malam. Sholat ini dinamakan sholat al lail, sehingga ada ulama ada yang mensyaratkan pelaksanaannya di waktu malam lebih baik setelah tidur malam. Adapun anjuran untuk melaksanakan sholat tahajud terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Is’ra ayat: 79 yang artinya: “Dan dari itu hendaklah engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk melaksanakan sholat tahajud, sebagai sholat sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan tuhan akan membangkitkan engkau pada kedudukan yang terpuji”.
Juga dalam QS. Al-Muzammil ayat 2,3, dan 4. Artinya:“Bangunlah (untuk sholat) di malam hari, kecuali sedikit dari padanya”. “Yaitu seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit”. “Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan”.
Adapun hadits-hadits yang dijadikan dasar sholat tahajud ialah sabda nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi dalam kitab Jamius Shahih Jilid III, Sebagai berikut :
Artinya: “Kerjakanlah sholat malam (sholat tahajud), sebab itu kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kami dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri pada Tuhanmu dan sebagai penebus kejahatan-kejahatan dan sebagai pencegah penyakit dari badan”.
Dari keterangan di atas dapat dijelaskan, bahwa selain menjalankan sholat wajib kita juga diperintah untuk mengerjakan sholat sunnah. Dalam hal ini yang dimaksud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari yaitu sholat sunnah tahajud, karena dalam sholat tahajud terdapat fadhilah atau keutamaan-keutamaan yang sangat luar biasa bagi orang yang melaksanakannya.
Sehingga sholat tahajud sangat dianjurkan oleh Allah SWT maupun nabi Muhammad SAW, sebab pada malam hari jika ada orang mengerjakan sholat tahajud dan memohon kepada Allah SWT maka akan dikabulkan do’anya serta mendapatkan tempat yang terpuji.
Sholat adalah pekerjaan hamba yang beriman dalam menghadapkan wajahnya dan sukmanya kepada dzat yang Maha Suci. Maka manakala sholat itu dilakukan secara tekun dan continue, menjadi alat pendidikan rohani manusia yang efektif, memperbaharui dan memelihara jiwa serta memupuk pertumbuhan kesadaran.
Sholat adalah do’a seorang hamba kepada khaliq-Nya, yakni Allah SWT, sholat juga pertemuan antara hamba denagan Tuhan. Tempat pertemuan itu ada di dalam hati. Sholat secara ruhaniah tidak terikat oleh ruang dan waktu, sholat ini dilakukan secara terus-menerus sejak di dunia hingga akhirat. Sholat diibaratkan sebagai suatu perjalanan rohani, karena semua gerak-gerik kita di dalam sholat dikontrol oleh niat kita yang dilafalkan untuk memulai sholat.
Apabila seorang muslim mendirikan sholat berarti, telah menempuh setengah perjalanan menuju Allah SWT. Hendaknya manusia itu memohon bantuan kepada Allah SWT agar Dia mengkaruniakan kesabaran dan kekuatan, karena beribadah kepada Allah SWT merupakan ujian yang berat meskipun sepintas tampak mudah. Mendirikan sholat adalah suatu amalan yang harus dilakukan oleh setiap umat Islam. Orang yang menghadapkan wajahnya dengan Allah didalam sholat, harus berkonsentrasi penuh kepada-Nya.
Dan sholat ini pulalah yang merupakan inti dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj, karena sholat pada hakikatnya merupakan kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal pikiran dan jiwa manusia. Sholat juga menggambarkan tata intelegensia semesta yang total, yang sepenuhnya diawasi dan dikendalikan oleh suatu kekuatan yang maha dahsyat dan maha mengetahui, Tuhan Yang Maha Esa. Sholat juga merupakan kebutuhan jiwa karena tidak seorang pun dalam perjalanan hidupnya yang tidak pernah mengharap atau cemas. Sholat dibutuhkan oleh masyarakat manusia, karena sholat dalam pengertian yang luas, merupakan dasar-dasar pembangunan.
Keistimewaan dan Keajaiban Sholat Sunnah Tahajud
Pada dasarnya orang yang mengerjakan sholat tahajud akan memperoleh bermacam-macam nikmat yang akan menyejukan pandangan mata, tutur kata yang berbobot, mantap dan berkualitas serta diberikan tempat yang terpuji, maqoman mahmudah, baik didunia maupun diakhirat, akan dihapuskan segala dosa dan segala kejelekannya serta terhindar dari penyakit.
Hikmah yang dapat diperoleh dari mengamalkan sholat tahajud adalah tidak munculnya perasaan pesimis, rendah diri, minder, tutur kata yang kurang berbobot, dan berganti dengan sifat selalu optimis, percaya diri dan pemberani tanpa disertai sifat takabur.
Sholat tahajud merupakan sebab utama bagi seseorang untuk bisa masuk surga, sholat merupakan cara untuk menaikkan derajat dalam kamar-kamar surga, orang-orang yang membiasakan sholat tahajud adalah orang-orang yang berbuat kebajikan dan berbuat ihsan (maksudnya beribadah secara sempurna) dalam ibadah sehingga layak untuk mendapat rahmat dan surga Allah SWT, Allah sendiri akan memuji orang yang suka sholat tahajud, dan menggolongkannya sebagai hamba-hambanya yang baik, hamba- hamba Allah Yang Maha Penyayang, sholat tahajud merupakan sholat yang paling utama setelah sholat fadhu.
Sholat malam (sholat tahajud) memiliki keutamaan yang besar, hal ini ditunjukkan oleh hal-hal sebagai berikut: Nabi Muhammad SAW sangat memperhatikan sholat malam hingga diriwayatkan bahwa beliau pecah-pecah kedua telapak kakinya. Ini disebabkan kesungguhan beliau yang luar biasa untuk melaksanakan sholat malam atau tahajud. Firmannya Allah SWT: Qs Adz-Dzariayat ayat: 17-18.
Artinya: “Di waktu malam, sedikit sekali mereka tidur. Dan pada waktu sahur mereka beristigfar (meminta ampun)”.
Allah SWT memuji orang yang suka sholat malam dan menggolongkannya sebagai hamba-hambanya yang baik, hamba-hamba yang memiliki keimanan yang teguh sehingga mereka bisa menjalankan sholat tahajud sebab memang untuk bangun tidur itu sangatlah sulit bagi mereka yang belum terbiasa bangun pada malam hari.
Firman Allah SWT, Qs: Al-Furqan: 64. Artinya: “Dan orang-orang yang menghabiskan waktu malam dengan sujud dan berdiri menyembah Tuhan mereka”. (Qs: Al-Furqan: 64.).
Dari ayat di atas dapat dijelaskan, bahwa orang-orang yang suka sholat malam adalah orang-orang yang memiliki iman yang sempurna. Sebab sholat malam merupakan penutup kesalahan dan penghapus dosa serta merupakan sholat sunnah yang paling utama setelah sholat fardhu (sholat wajib).
Membaca Al-Qur’an dalam sholat malam merupakan keberuntungan besar.19 Bagi siapa saja yang mengerjakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya dan dengan sopan, tata tertib yang baik serta rapi, maka Allah SWT memberikan kemuliaan di dunia dan kemuliaan di akhirat yaitu, akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bentuk bencana.
Kemudian tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya dan akan dicintai para hamba Allah SWT yang shalih dan dicintai oleh semua manusia serta lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah atau akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Wajahnya akan berseri-seri ketika ada di hari pembalasan, akan diberi keringanan ketika dihisab, dimudahkan dalam menyeberangi jembatan sirathal mustaqim, bisa melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar. Selain itu catatan amalnya diberikan di tangan kanan.
Sholat tahajud hendaknya selalu dikerjakan, karena tahajud adalah jalannya orang-orang shalih, dan ia adalah yang menyebabkan dekat kepada Allah SWT, Tidak diragukan lagi, kehormatan seorang mu’min adalah dalam tahajudnya, dan kemuliaan seorang mu’min adalah dalam kesabarannya.
Dalam hal ini Imam Musbikin menyatakan, bahwa sholat tahajud ternyata tidak hanya membuat seseorang yang melakukannya mendapatkan tempat (maqaman mahmudah) terpuji di sisi Allah SWT, tapi juga sangat penting bagi kesehatan dan dunia kedokteran, hikmah disyariatkannya untuk mendirikan sholat tahajud adalah bebas membebaskan seseorang dari serangan infeksi dan penyakit kanker. Dan apabila dilakukannya secara rutin, benar, khusyu’, dan ikhlas, niscaya akan terbebas dari infeksi dan kanker yang ganas.
Sholat tahajud dinilai bukan hanya saja merupakan ibadah sholat tambahan atau sholat sunnah (sholat malam), tapi lebih dari itu, jika sholat tahajud dilakukuan secara kontinue, tepat gerakannya, khusyu’ dan ikhlas, secara medis sholat tersebut mampu menumbuhkan respon dan imunologi (ketahanan tubuh), khususnya pada imunogglobulin M, G, A dan hifositnya yang berupa persepsi dan motivasi positif serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menaggulangi masalah yang dihadapinya.
Memang yang dimaksud sholat tahajud pada tataran ini, bukanlah sekedar menggugurkan status yang muakkad (sunnah mendekati wajib), melainkan menitik beratkan pada sisi rutinitas sholat, dan ketepatan gerakan keseluruhan dan keikhlasan bathin.Tahajud yang dilakukan secara rutin dan disertai perasaan ikhlas lagi khusyu’ dan tidak terpaksa, seseorang akan memiliki respon umum yang baik, yang kemungkinan besar akan terhindar dari penyakit infeksi dan kanker tersebut.
Berdasarkan hitungan teknis medis menunjukkan bahwa sholat tahajud yang dilakukan membuat seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang baik.
Jadi sholat tahhajud selain bernilai ibadah, juga sekaligus syarat dengan muatan psikologis yang dapat mempengaruhi kontrol kognisi (pemikiran). Dengan cara memperbaiki persepsi dan motivasi positif dan coping yang efektif, emosi yang positif dapat menghindarkan seseorang dari stres. orang yang stres biasanya rentan sekali terhadap penyakit kanker dan infeksi yang ada.
Perkiraan Waktu Utama Melaksanakan Sholat Tahajud di Malam Hari
Sedangkan waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat tahajud adalah tengah malam terakhir, yaitu “tsulutsul lailil akhir” sepertiga malam yang terakhir. Sepanjang malam ada saat-saat utama, lebih utama dan paling utama, maka waktu malam yang panjang itu dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu: Sepertiga awal, yaitu kira-kira dari jam
19 sampai dengan jam 22, ini saat utama, dan sepertiga kedua, yaitu kira- kira dari jam 22 sampai dengan jam 01.30, ini saat yang paling utama serta sepertiga ketiga, yaitu kira-kira dari jam 01.30 sampai dengan masuknya waktu shubuh, ini adalah saat yang paling utama.
Karena pada malam- malam itu apabila ada orang yang bangun dan mengerjakan sholat tahajud akan dikabulkan apa yang dimintanya, sebab pada malam itu sedikit orang yang bangun pada sepertiga malam, untuk itu sholat tahajud sangat dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW.
Orang yang akan melaksanakan sholat malam ada tata caranya terutama sholat tahajud, yaitu disunnahkan di waktu akan tidur, berniat hendak bangun untuk sholat tahajud, apabila ternyata tidak bangun, maka sudah dapat pahalanya. Jadi pada dasarnya niat saja untuk melaksanakan sholat malam itu sudah mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Ketika sudah bangun tidur, maka segeralah mengingat Allah, kemudian membersihkan muka atau mulut dengan siwak (gosok gigi), setelah bersih semuanya hendaknya membangunkan keluarga, karena jika seorang suami bangun pada malam hari dan membangunkan istrinya lalu mereka sholat tahajud dua raka’at, keduanya itu dicatat sebagai laki-laki dan wanita yang banyak mengingat Allah SWT.
Firman Allah SWT. QS. Thoha: 132 yang artinya sebagai berikut :
Artinya: “Dan perintahkanlah keluargamu untuk mengerjakan sholat dan bersabar untuk itu”. Kami tidak meminta rizki kepadamu, bahkan Kamilah yang memberi rizki kepadamu. Dan akibat yang baik hanya untuk tindakan taqwa.
Ketika orang meminta sesuatu pada Allah SWT, baik itu minta rizki, sehat dan lain-lain, hendaknya bersabar dan jangan putus asa. Karena segala sesuatu itu kalau menurut manusia baik belum tentu baik bagi Allah SWT, sebaliknya apabila segala sesuatu itu buruk belum tentu buruk pula, maka dari itu bersabarlah karena orang yang sabar di kasih oleh Allah SWT.
Bagi orang yang mengerjakan sholat tahajud hendaknya memulai sholat tahajud dengan melaksanakan dua rakaat secara cepat, tapi apabila masih merasa ngantuk, maka hendaknya berhenti dulu hingga sudah tidak merasa ngantuk lagi, baru kemudian sholat lagi. Selain itu, dibolehkan untuk mengerjakan sholat tahajud dengan berjama’ah, tetapi kadang- kadang saja. Sebab nabi Muhammad SAW terkadang sholat tahajud dengan berjama’ah lebih sering sendirian sendirian.
Sebaiknya sholat tahajud dilaksanakan dirumah saja, karena sebaik-baiknya sholat seseorang adalah di rumahnya kecuali sholat wajib (sholat fardhu).
Sholat dengan memanjangkan berdiri, memperbanyak ruku’ dan sujud. Inilah sholat yang paling utama selama tidak memberatkan atau menyebabkan kebosanan. Orang yang bertahajud hendaknya membaca al- Qur’an sesuai dengan kemampuan untuk merenungi apa yang di baca. Di bolehkan membaca dengan suara keras atau lirih.
Dengan suara keras lebih utama jika hal itu membuat orang yang melaksankan sholat tahajud itu lebih semangat membaca. Namun apabila di dekatnya ada orang yang juga bertahajud atau ada orang yang merasa terganggu dengan suara keras maka membaca dengan suara lirih lebih baik dan lebih utama.
Setelah selesai mengerjakan sholat tahajud selesai, kemudian membaca kalimat thoyyibah, wirid-wirid, dan do’a khusus, serta baiknya ditutup dengan mengerjakan sholat witir, karena sholat witir sebagai akhir sholat malam atau sholat penutup.
Sebelum mengerjakan sesuatu sebaiknya berniat dulu agar mendapatkan pahala dari Allah SWT termasuk mengerjakan sholat tahajud, karena dorongan untuk mengerjakan sholat malam sangat di anjurkan, memerintahkan orang lain untuk melaksanakan sholat malam. Seorang pemimpin dan orang yang memiliki kekuasaan hendaknya memperhatikan orang yang diurusnya dengan memperhatikan kemaslahatan agama dan dunia mereka.
Hendaknya penasehat yang tidak diterima nasehatnya atau tatkala orang yang dinasehati beralasan dengan sesuatu yang tidak bisa diterima, hendaklah menahan diri dan boleh bersikap keras kalau memang itu yang lebih maslahat.
Anjuran untuk mengajak orang lain melaksanakan sholat malam hendaknya dikerjakan secara terus menerus. Sholat malam itu tidak wajib, karena Nabi tidak mengharuskan isterinya melakukan hal itu. Seorang suami dianjurkan untuk membangunkan isterinya pada malam hari itu untuk ibadah, terutama pada saat terjadi kejadian besar.
Adapun hal-hal yang dapat mendorong untuk bangun dan melakukan sholat malam antara lain: mengetahui keutamaan sholat malam dan kedudukan orang yang suka bertahajud.
Seorang mukmin yang baik hendaknya dapat memanfaatkan kesehatan dan waktu luang dengan baik, termasuk berusaha tidur di awal malam sehingga memiliki kekuatan dan semangat untuk sholat malam dan sholat shubuh. Kemudian berusaha untuk memperhatikan adab-adab tidur dan melakukan usaha lain. Seorang muslim boleh melakukan sholat mutlak sebanyak-banyaknya, baik di waktu malam maupun di waktu siang asalkan tidak pada waktu-waktu terlarang dan boleh sholat sunnah sambil duduk.
Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud
Bacaan Do'a Setelah Shalat Tahajud menurut beberapa pendapat sebenarnya tidak ada bacaan dan atau doa tertentu sesudah sholat tahajud, anda bisa berdoa apa saja dan memohon apa saja, namun demikian pendapat dari kebanyakan ulama' dengan melihat kebiasaan Rasulullah SAW adalah dengan membaca doa sebagaimana berikut :
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya: "Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Sumber Tulisan:
Ensiklopedi Islam II, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, 1993)
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Bandung, PT. Sinar Baru Algensindo, 2002)
T.M. Hasbi Ash Siddiqie, Pedoman dan Do’a, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1959),
Nasaruddin Razak, Dienul Islam, (Bandung, PT. Al-Ma’arif, 1973)
Abdul Majid, Rahasia Sholat, (Yogyakarta: PT. Pustaka Sufi 2003)
M. Quraish Shihab, Panduan Sholat bersama Quraish Shihab, (Jakarta: PT. Republika, 2003)
Sa’id bin Ali Wahf al-Qanthani, Tahajud Nabi Muhammad SAW, (Yogyakarta: PT. Media Hidayah, 2003)
Aziz Salim Basyarahil, Sholat (Hikmah, Falsafah dan Urgensinya), (Jakarta: PT. Gema Insani Press, 1996)
M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: PT. Mizan 2003)
A. Fagih Tarjono, Kumpulan Sholat Sunnah Utama dilengkapi Do’a dan Dzikir, (Semarang: CV. Wangsa Merta, 2000)
Moh. Sholeh, Tahajud (Manfaat Praktis di Tinjau dari Ilmu Kedokteran), (Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar, 2003)
Abdul Manan bin Muhammad Sobari, Rahasia Sholat Sunnah (Bimbingan Lengkap dan Praktis), PT. (Bandung: PT. Pustaka Hidayah, 2003)
Ustad Abdurrahman Ahmad, Himpunan Fadhilah Amal, (Yogyakarta: PT. Ash-Shaff, 2000)Imam Musbikin, Rahasia Sholat, (Yogyakarta: PT. Mitra Pustaka, 2003)
Syamsu Yusuf, Farmatologi, (Yogyakarta: PT. Primayasa, 2000)
Moh. Rifa’i, Risalah Tuntunan Sholat Lengkap, (Semarang,: PT. Karya Toha Putra, 1976)